Grid
Computing
Komputasi
grid menggunakan komputer yang terpisah oleh geografis, didistibusikan dan
terhubung oleh jaringan untuk menyelasaikan masalah komputasi skala besar.
Penerapan teknologi grid computing atau
komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan, wajib memiliki elemen-elemen
tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari infrastuktur grid adalah:
1.
hardware/sumber
daya;
2.
software;
dan
3.
brainware
(orang yang memelihara dan memakai komputasi grid).
Hardware, dalam komputasi grid mencakup perangkat
penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan software yang di desain untuk
mengelola hardware ini, misalnya database, manajemen penyimpan, manajemen
sistem, server aplikasi, dan sistem operasi. Hardware pada grid komputing di
atur secara lokal, dan hardware yang berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja
yang berbeda. Hardware dan user grid komputing sering bersifat dinamis
tergantung penerapan grid tersebut.
Software, merupakan suatu perangkat yang
menghubungkan semua middleware-nya. Middleware itu sendiri adalah bagian dari
software, yaitu lapisan sofware yang terletak antara sistem operasi dan
aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar-objek dari sistem
yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah keamanan (security),
pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan data (data
management), dan layanan informasi (information services). Contoh beberapa
middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan
masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware, dalam komputasi grid hanya meliputi
pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid computing cenderung hanya di pakai
oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang ekspose
terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika
dan yang paling terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial
Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan
persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima di kalangan
non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi
grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja. Bahkan baru-baru
ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia enterpreneur dan
mendapat banyak respon positif. Orang yang memelihara dan menggunakan teknologi
grid computing ini, berdasarkan penelitian penggunaannya akan meluas pada:
o jaringan penelitian publik bagi para peneliti
dan ilmuan;
o layanan (service), artinya grid computing
tidak lagi hanya bersifat komputasional;
o berbagai institusi keuangan, seperti
perbankan;
o Service Oriented Architecture (SOA), yaitu
enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface tunggal yang dapat di
rekonfigurasi.
Kelebihan
dan Kekurangan Grid Computing
Penggunaan Grid Computing System untuk
perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan manfaat, baik manfaat secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat tersebut antara lain :
1.
Grid
computing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar
untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan
peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
2.
Grid
computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun
operating cost–nya.
Perbedaan
Mobile, Grid dan Cloud computing :
·
Mobile
computing menggunakan teknologi mobile untuk menjalankannya seperti handphone,
carputer dan ultra mobile PC, sedangkan grid dan cloud computing menggunakan PC
pada umumnya untuk menjalankannya.
·
Biaya untuk
pengadaan energi bagi mobile computing cenderung lebih mahal dibanding grid dan
cloud computing apabila tidak ada sumber daya listrik karena membutuhkan sumber
daya pengganti yaitu baterei.
·
Mobile
computing tidak terlalu membutuhkan tempat yang besar untuk mengoperasikannya
dibanding grid dan cloud computing karena cenderung portable dan mudah dibawa
kemana saja.
·
Pada mobile
computing, proses komputasi cenderung dilakukan sendiri oleh user. Pada grid
computing, proses komputasi dilakukan terpusat maupun tidak terpusat dimana
consumer membutuhkan discovery server. Pada cloud computing, proses komputasi
membutuhkan ASP dan internet sebagai media penghubung.
Persamaan
Mobile, Grid dan Cloud Computing
o Ketiganya merupakan metode untuk melakukan
proses komputasi dan memecahkan sebuah masalah serta menemukan solusinya
o Ketiganya membutuhkan alat pengolah data
modern seperti PC,laptop maupun handphone untuk menjalankannya.
Contoh Grid Computing (Aplikasi)
a) Oracle
10g
Untuk
software Oracle 10g adalah singkatan dari grid. Fokus dari versi baru
Oracle ini adalah untuk memudahkan perusahaan menyederhanakan proses
implementasi grid computing di luar kerangka kerja komputasi akademik,
teknik, riset dan saintifik.
b) Scientific
Simulation
Komputasi
grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan
simulasi terhadap proses yang kompleks.
c) Medical
Images
Penggunaan
data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah
eDiaMoND project.
d) Computer-Aided
Drug Discovery (CADD)
Komputasi
grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah:
Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).
e) Big
Science
Data
grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang disponsori
oleh pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
f) E-Learning
Komputasi
grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran
informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
g) Visualization
Komputasi
grid digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan yang rumit.
h) Microprocessor
design
Komputasi
grid membantu untuk mengurangi microprocessor design cycle dan memudahkan
design center untuk membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada diMicroprocessor
Design Group at IBM Austin.
Perusahaan
yang menerapkan Grid Computing :
Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan
diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada
bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini
menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di
seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar